Kamis, 29 Maret 2012

PENGALAMAN NGAJAR SISWA PPLS IPS SEMESTER 2


Sebuah kisah berawal dari sebuah pesan dari bagian Penjadwalan yang disampaikan oleh staff lokasi dan bilang “Pak SAS besok ngajar PPLS IPS mapel Sejarah”. Sejenak ku terhenyak “wah...koq bsa ngajar kelas tinggi yaa” padahal selama ini terbiasa ngajar kelas SD dan SMP maklum baru bergabung dengan NF ditengah semester 1! Hehe. Dalam hati berkecamuk antara rasa senang dan grogi “maklumlah sindroma ngajar kelas atas” aku kutip sebuah petuah pengajar yang sudah bergabung sebelumnya. Perlahan tapi pasti aku jalani perjalanan indah nan mengesalkan karena harus diturunkan tiga kali karena muatan sepi maklumlah angkot KR kaya gimana gitu (sorry bang habis ane sebel).
Perlahan akhirnya sampai juga dikontrakan, sejenak aku dendangkan lagu Kenny G nan romantis untuk menenangkan hatiku yang kesal akibat tiga kali diturunkan. Setelah tenang perlahan ku buka lembar demi lembar buku pelajaran yang pernah aku pelajari untuk persiapan ngajar besok. Alunan terompet Kenny G ternyata membuatku semakin menambah kesyahduan aku membaca sampai tak disangka waktu sudah menunjukan jam 23.00 waktunya aku rebahkan tubuh ini untuk mengajar esok hari.
Sang surya kelihatan malu menyambut pagi, tetapi tidak menghilangkan keindahan pagi waktu itu. Sejenak teh hangat manis temaniku mereview kembali buku yang telah aku baca semalam. Alhamdulillah setelah selesai perlahan kaki ini melangkah menuju tempat aku mengajar tepatnya di lokasi “SD Mutiara Baru atasnye dikit”. Giliran aku masuk kelas, tanpa ku duga siswa yang aku ajar ternyata inspiratif dan aku keluarkan “kemampuan materi semaksimal mungkin” dan alhamdulillah semua berjalan lancar. Walau pertama sungguh menjadi semangat dan ketagihan ngajar kelas atas.
Semua berlanjut sampai seterusnya, dan alhamdulillah aku sangat senang sekali ternyata mereka tidak segan-segan curhat mengenai kuliahan. Ternyata mereka rajin sekali konsultasi perihal cara belajar dikampus dan tak kusangka waktu sdah memasuki penghujung semester 2 dan UAN pun didepan mata. Yang bikin salut dan bangga ternyata mereka tidak pantang menyerah walau cape melanda tidak menyurutkan keinginan mereka untuk meraih sebuah asa yaitu lulus UAN dan tembus SNMPTN
Waktu bergulir dgn cepatnya tanpa terasa memasuki super intensif, dimana siswa disiapkan untuk menghadapi SNMPTN. Sebuah perjuangan yang sangat melelahkan akhirnya berujung pada sebuah cerita “Kak...ak diterima PTN” sebuah kabar yang membuatku berurai air mata sekaligus bahagia. Meskipun frekuensi pertemuan sangat jarang tapi,dengan berita tersebut membuatku semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas ngajar agar lebih baik lagi. Dgn tdk sungkan untuk belajar kepada “pengajar yang lebih berpengalaman” dan sebagainya. Aku berharap siswa PPLS IPS dan siswa yang lainnya bisa sukses dlm segala hal.
Dari sekian “uraian hati” yang aku ketik “diheningnya malam ditemani lagu Stinky yang menyayat hati” setidaknya ada point penting tentang arti sebuah pengalaman yang pernah aku alami kemarin:
-          Setidaknya dalam menghadapi tugas-tugas yang numpuk akan terasa indah dan bermakna jika dijalani dgn keikhlasan dan motivasi yang tinggi
-          Melayani  siswa itulah hal yang paling menyenangkan dibandingkan pekerjaan lainnya
-          Mengajar siswa ibarat membuat sebuah lukisan dimana medianya adalah hati, jika dilukis dgn keindahan indah pula hasilnya begitu sebaliknya.
-          Mengajar baik bukan krn niat pengen angketnya bagus dan dikenal siswa (jiaahhhh....jadi curhat! Hehe) tapi harus krn Alloh SWT dgn niat untuk mengamalkan ilmu yang dipunya...
-          Keberhasilan siswa adalah kebanggaan setiap pengajar dan termotivasi untuk meningkatkan kualitasnya lebih baik lagi..
Tulisan “Ungkapan hati ini” bukan bermaksud mencari sensasi atau apa. Tapi aku ingin berbagi pengalaman barangkali ada pengajar lain yang memiliki pengalaman sama setidaknya bisa berbagi di media ini.  Aku sadari masih banyak kekurangan dalam tulisan ini baik bahasa maupun yang lainnya. Semoga tulisan bisa jadi inspirasi bagi siapa pun yang membaca meski terkadang ada “penilaian yang positif dan negatif” tentang tulisan ini. Tak terasa waktu sudah menunjukan waktunya untuk mengistirahatkan raga ini sebelum mengajar esok.

Pondok Gede, 08 Oktober jam 23.45-00.16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar